molibden mo

Belum banyak mungkin yang mengenal mineral nutrisi satu ini. Molibden merupakan salah satu mineral dalam tubuh manusia, bahkan hampir seluruh makhluk hidup atau organisme kompleks, mengandung dalam kadar sedikit mineral molibden ini.

Molibden berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu molybdos yang berarti logam timbal yang saat itu belum dapat dibedakan mana yang molibden dan mana yang benar-benar timbal. Warna keduanya sama-sama abu-abu keperakan dan sering ditemukan bersamaan. Baru pada tahun 1778 ilmuwan asal Swedia Carl Welhelm Scheele berhasil membedakan molibden dari logam lainnya termasuk timbal.

Molibden memiliki nomor atom 42 dan berlambang Mo jarang ditemukan sebagai logam tunggal secara alami. Dalam industri sering digunakan sebagai bahan campuran (alloy) dengan logam lain. Sifatnya yang memiliki titik lebur tinggi serta sebagai campuran dapat memperkeras dan memperkaku logam baru yang terbentuk menjadikan molibden salah satu bahan campuran wajib dalam pembuatan berbagai jenis katoda dan katalis, selain sebagai bahan alloy bersama logam jenis lain untuk membentuk logam yang sangat keras, seperti baja misalnya.

Mineral molibden dalam tubuh manusia berperan aktif sebagai kofaktor berbagai produksi enzim-enzim terutama pada eznim yang menggunakan salah satu dari empat senyawa ini : Sulfit Oksida, Xanthin Oksida, Aldehide oksida dan komponen reduksi dari mitokondrial amidoxin. Sebagai mineral dasar yang hanya dibutuhkan dalam kadar sedikit saja, molibden bersama sulfur berpengaruh besar pada penyerapan tembaga dalam tubuh dan bisa menghalangi kerja enzim yang mengandung tembaga.

Ginjal dan hati merupakan dua organ yang mengandung molibden terbesar sementara jaringan tulang belakang memiliki konsentrasi molibden terendah. Molibden dalam kadar relatif tinggi juga ditemukan pada enamel gigi manusia yang diperkirakan membantu mencegah pelapukan gigi.

Sumber Molibden

Jenis-jenis kacang-kacangan lunak merupakan sumber terbaik untuk memperoleh kecukupan molibden sementara sumber-sumber pangan yang berasal dari hewani menjadi sumber yang kurang baik. Semangkuk hidangan kacang-kacangan lunak sudah melebihi kebutuhan sehari-hari dari molibden yang disarankan sekitar 45 mcg untuk dewasa karena memiliki kandungan molibden hampir 200 mcg.

Beberapa jenis makanan lain juga dapat menjadi sumber molibden yang baik, seperti :

  • Kacang almond dan kacang keras lainnya
  • Kedelai dan olahannya seperti tahu dan susu kedelai
  • Susu dan olahan susu seperti keju dan yoghurt
  • Edamame (kedelai muda yang dimakan beserta kulitnya)

Molibden tidak mudah terlarut dalam air dan juga relatif tahan terhadap panas sehingga pengolahan bahan makanan yang mengandung molibden cukup mudah. Karena alasan ini pulalah tidak banyak terjadi kasus kekurangan molibden yang tercatat dalam rekam medis ilmiah kecuali pada subyek yang memiliki gangguan kesehatan tertentu.

Manfaat Molibden

Bentuk aktif secara biologis dari mineral molibden dalam tubuh manusia diistilahkan sebagai molibdenum cofactor (disingkat atau dikenal sebagai Moco) atau molibden kofaktor dan ditemukan menyebar di seluruh jaringan tubuh manusia dengan kosentrat tertinggi pada organ ginjal dan hati. Molibden sebagaimana disebutkan sebelumnya, berperan sebagai kofaktor beberapa enzim penting terutama pada enzim yang berhubungan pada proses netralisasi racun-racun yang masuk dalam tubuh manusia.

Molibden secara medis juga digunakan untuk berbagai jenis terapi pencegahan maupun pengobatan untuk gangguan kesehatan seperti :

  • Kekurangan molibden
  • Kekurangan Moco yang memiliki gejala kelainan pada jaringan saraf akut serta keterbelakangan mental
  • Keracunan tembaga
  • Kerusakan sistem metabolisme karbohidrat
  • Kanker Esofagus

Penelitian terbaru juga menyimpulkan bahwa molibden mungkin menstabilkan reseptor glukokortikoid dimana glukokortikoid bertanggung jawab memproduksi hormon steroid alami yang bereaksi pada saat terjadinya pembekakan. Bentuk dari molibden memungkinan mineral ini berpindah pada lapisan membran permukaan sel dan mengisi kekosongan pada reseptor glukortikoid sehingga tubuh sel menganggap molibden sebagai glukortikoid.

Kekurangan Molibden

Tubuh manusia menyerap secara cepat molibden dalam lambung serta dalam saluran intestinal. Setelah diserap, tubuh akan mendistribusikan molibden ke organ hati dan jaringan tubuh lainnya sebelum akhirnya tersimpan atau terbuang dalam proses air seni pada ginjal. Oleh karena mudah terserap dan relatif tinggi tingkat absorpsinya, maka secara normal, sangat sulit terjadi kasus kekurangan molibden terutama dikarenakan tubuh hanya membutuhkan relatif sedikit mineral ini (istilah umum untuk mineral jenis ini adalah trace mineral secara sederhana bisa diartikan sebagai nutrisi mineral yang hanya sedikit jumlahnya dibutuhkan oleh tubuh manusia) meski tetap sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan manusia.

Bentuk molibden kofaktor dalam enzim sulfit oksida dianggap salah satu dari beberapa enzim yang sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia. Sulfit oksida sendiri berfungsi untuk mengubah sulfit yang diserap oleh tubuh menjadi senyawa sulfat yang menjadi komponen penting dalam berbagai jenis asam amino seperti cysteine misalnya. Karena itu kekurangan molibden sangat berpengaruh dalam kinerja enzim berbasis sulfat.

Beberapa gejala bisa ditimbulkan akibat terjadinya defisiensi molibden dalam tubuh :

  • Detak jantung dan pernafasan lebih cepat
  • Sakit kepala
  • Rabun ayam
  • Kondisi koma

Keracunan Molibden

Molibden yang diserap oleh tubuh berpengaruh langsung pada penyerapan tembaga. Terdata bahwa dengan asupan molibden yang berlebih, kadar tembaga yang terbuang dalam urine meningkat tajam sebanding lurus dengan berlebihnya asupan molibden. Hal ini mengindikasikan terjadinya kegagalan absorpsi tembaga yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan tembaga.

Kondisi berlebihan molibden juga jarang terjadi karena berbagai kalangan medis menyebutkan batas atas sampai pada angka 2 mg molibden perhari masih dianggap aman bagi kesehatan dan angka 2 mg ini jarang bisa didapatkan secara alami jika hanya melalui pola diet sehari-hari. Tindakan mengkonsumsi suplemen secara sembarangan disinyalir lebih memungkinkan terjadinya kondisi berlebihan molibden.

Belum terdata mengenai kasus terjadinya keracunan akibat kelebihan asupan molibden. Namun perlu dicatat bahwa resiko terjadinya gejala gangguan kesehatan akibat kekurangan tembaga berbanding dengan tingginya asupan molibden dan memiliki semua bentuk gejala defisiensi tembaga. Begitu juga dengan interaksi molibden dengan mineral nutrisi lainnya perlu diperhatikan alih-alih bisa merugikan karena bersifat meracuni.


Molibden merupakan bentuk logam yang sering dipergunakan dalam berbagai bidang industri karena sifatnya yang unik, terutama sebagai bahan campuran untuk menghasilkan jenis logam yang memiliki tingkat kekerasan yang tinggi.

Sementara itu, molibden juga menjadi salah satu mineral dasar yang diperlukan oleh organisme hidup. Bagi manusia, manfaat molibden juga sangatlah penting bagi menjaga kesehatan tubuh. Melalui pengenalan molibden kita bisa menelaah berbagai sumber-sumber molibden alami yang terkandung dalam berbagai sumber makanan, terutama dari jenis kacang-kacangan lunak. Beberapa sumber molibden lainnya juga bisa menghindarkan kita dari berbagai dampak yang merugikan akibat kekurangan molibden ataupun berlebihan molibden yang pada akhirnya menyebabkan tubuh mengalami defisiensi mineral lainnya.

Penulis : HEF (dari berbagai sumber)




Comments

comments