sumber gizi

Istilah “Gizi” merupakan terjemahan resmi kata “nutrition” dalam bahasa inggris. Istilah ini dipilih setelah Prof.Poerwo Soedarmo (1904 – 2003) yang melakukan konsultasi dengan Lembaga Bahasa UI. Atas petunjuk tersebut Prof.Poerwo Soedarmo memilih kata “Gizi” sebagai terjemahan resmi kata nutrition,  yang sejak tahun 1952 kata “Gizi” itu  sudah dipakai dikalangan  ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Kata “Gizi” berasal dari bahasa Arab yang disebut Ghizai, dan dalam bahasa Sanksekerta Svastaharena. Keduanya memiliki arti yang sama yaitu makanan yang menyehatkan.  Sedangkan Ilmu Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ‘Proses Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ pencernakan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme  menjadi zat-zat kehidupan  (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh  membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-masing  dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan  pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (mental), kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat  dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera’.

Ilmu gizi sendiri mulai berkembang sejak jaman hipocrates (400 SM) yang mengajarkan bahwa “jadikanlah makanan sebagai obatmu dan obat sebagai makananmu”. Kemudian pada tahun 1770 Antoine Lavoisier seorang kimiawan yang juga dikenal sebagai bapak gizi menemukan proses nyata bagaimana proses metabolisme makanan dalam bentuk rumus perhitungan. Dia menjelaskan bahwa kombinasi makanan dan oksigen dalam tubuh merupakan hasil dari pembakaran makanan dalam tubuh dan air. Kemudian pada tahun 1747, dr.James Lind, seorang ilmuwan dari Inggris melakukan penelitian pertama mengenai gizi. Pada saat itu, pelaut yang telah melaut selama bertahun-tahun mengalami penyakit kulit yaitu kudis dengan gejala rasa nyeri, kulit mati dan terjadi perdarahan. Setelah diteliti diketahui bahwa dalam pelayaran tersebut, stok makanan umumnya terdiri dari daging kering dan roti, karena makanan segar tidak akan bertahan lama. Dalam eksperimennya, Lind memberikan pelaut-pelaut tersebut air laut, cuka dan lemon. Hasilnya bahwa pelaut yang diberikan lemon tidak mengalami penyakit kulit yang kini diketahui bahwa lemon merupakan buah yang mengandung vitamin C.

Pengelompokan Zat Gizi

Terdapat 6 kelas zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Secara umum fungsi zat gizi disini adalah sebagai sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, serta reparasi tubuh termasuk didalamnya pemeliharaan dan perbaikan. Sebenarnya tubuh dapat menghasilkan sendiri beberapa zat gizi seperti protein dan lemak kolesterol. Namun terdapat sekitar 50 jenis zat gizi yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat dihasilkan atau jumlahnya tidak mencukupi dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan. Zat gizi yang harus didapat dari makanan disebut zat gizi esensial. Zat gizi esensial memiliki ciri, yaitu ketika kita tidak memperolehnya dari makanan, maka akan muncul gejala-gejala fisiologis yang mengganggu fungsi tubuh seperti pada penderita kekurangan vitamin C yang mengalami sariawan pada sekitar mulut. Kemudian ketika zat gizi yang kurang tersebut ditambahkan lagi dalam makanan maka gejala-gejala tersebut akan kembali baik. Tentu kita tahu ketika seorang yang mengalami sariawan akan kembali pulih dengan mengkonsumsi sumber vitamin C kembali.

Sebenarnya selain zat gizi terdapat zat dalam makanan yang memiliki manfaat besar dalam tubuh yaitu fitokimia. Fitokimia adalah zat-zat dalam tubuhan yang bersifat non gizi tetapi memilki manfaat bagi tubuh. Contoh fitokimia paling populer adalah kafein dalam kopi yang memilki efek menenangkan. Kemudian contoh lain adalah antioksidan yang bermanfaat dalam mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker.




Incoming search terms:

  • pengertian gizi
  • arti gizi
  • perbedaan gizi dan nutrisi

Comments

comments