Temulawak merupakan salah satu tanaman khas indonesia yang umumnya digunakan sebagai obat khususnya dalam jamu. Di dunia barat temulawak lebih dikenal dengan “javanese turmeric” atau kunyit jawa. Nama latin temulawak adalah Curcuma xanthorrhiza. Temulawak dapat tumbuh dengan baik di tanah yang gembur khususnya hutan tropis pada dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut.
Daftar Isi
Kandungan Nutrisi Temulawak
Temulawak mengandung protein, karbohidrat, dan minyak esensial yang mengandung curcumin, champor, turmerol dan glikosida.
Khasiat dan Manfaat Temulawak
Kandungan kurkumin pada temulawak sebagai anti-inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti racun empedu). Temulawak juga memiliki efek farmakologis yang sangat penting bahwa sebagai hepatoprotektor (untuk mencegah penyakithati/hepar), menurunkan kadar kolesterol, pencahar (laksatif), diuretik (peluruh kencing), dan juga mampu meredakan nyeri sendi.
Manfaat temulawak yang lain yaitu, melancarkan ASI, meningkatkan nafsu makan, dan juga membersihkan darah. Temulawak biasanya diolah menjadi pure untuk bayi dan orang-orang yang menderita masalah saluran cerna. Temulawak juga memiliki manfaat terpendam yakni menangkal nyamuk demam berdarah, Aedes aegypti, karena mengandung senyawa beracun bagi nyamuk yaitu minyak esensial geraniol.
Bagian Temulawak Yang Bermanfaat
Bagian yang bermanfaat dari temulawak adalah bagian umbi atau rimpangnya. Bagian temulawak tersebut dapat ditemui dalam bentuk utuh, kapsul, powder, cair, pasta dan lotion.
Efek Samping Temulawak
Temulawak tampaknya aman bagi kebanyakan orang ketika digunakan untuk waktu yang singkat sampai 18 minggu. Tapi kunyit Jawa mungkin tidak aman bila digunakan dalam jumlah besar atau untuk jangka waktu yang lama. Hal itu dapat menyebabkan iritasi lambung dan mual.
Tindakan Pencegahan Khusus & Peringatan:
- Kehamilan dan menyusui: Tidak cukup diketahui tentang penggunaan kunyit Jawa selama kehamilan dan menyusui. Tetap untuk keamanan disaranakn untuk menghindari penggunaan.
- Penyakit hati atau kandung empedu: Jangan gunakan temulawak jika memiliki masalah hati. Temulawak dapat meningkatkan produksi empedu sehingga bisa membuat kondisi lebih parah. Jika memiliki batu empedu disaranakn untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dosis dan Cara Menggunakan Temulawak
Hingga saat ini belum ada dosis yang disepakati secara ilmiah untuk temulawak. Namun, terdapat dosis yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional. Seperti ketika temulawak dikonsumsi secara oral, dosis yang digunakan biasanya 10 gram yang dibagi menjadi empat kali. Sedangkan dosis ekstrak temulawak adalah 400-600 mg. Adapun cara penggunaan temulawak adalah sebagai berikut:
- Sebanyak 1-1,3 g dapat dikonsumsi dua kali sehari saat perut kembung, dispepsia dan lemah perut.
- Untuk penyakit kulit dapat dikonsumsi secara oral maupun diaplikasikan pada penyakit kulit akibat darah kotor.
- Untuk membantu mengobati gigitan nyamuk dan masalah kulit lainnya dapat diaplikasikan pada bekas luka dengan cara menghancurkan temulawak hingga menjadi bubur kemudian tempelkan bubur tersebut pada luka.